Beranda » Education » Faktor Penyebab Bullying dan Contoh Bullying di Sekolah

Faktor Penyebab Bullying dan Contoh Bullying di Sekolah

Faktor Penyebab Bullying. Bullying sendiri merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang atau kelompok yang dianggap lebih kuat kepada seseorang atau kelompok lain yang lebih lemah. Pernahkah Anda menjadi pelaku bullying? Atau Anda menjadi salah seorang korban bullying? Kenapa ini bisa terjadi?

Baca Juga: Pengertian Bullying Secara Umum dan Para Ahli

Banyak faktor yang mengakibatkan bullying terjadi, entah kepada orang dewasa maupun anak-anak. Namun sangat disayangkan apabila usia anak-anak sudah menjadi korban bullying. Tentu hal ini akan mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi korban jika tidak ditangani dengan benar. 

faktor-penyebab-bullying

4 Faktor Penyebab Bullying

Sebenarnya apa saja sih yang menjadi penyebab bullying? Berikut adalah beberapa faktor penyebab bullying, di antaranya:

1. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab terbesar terbentuknya suatu sikap seseorang. Seseorang yang bergaul di lingkungan buruk maka akan memberikan peluang lebih besar untuk terpengaruh lingkungan tersebut. begitupun sebaliknya. Jika seseorang berada di lingkungan yang baik maka yang terpengaruh pun adalah sesuatu yang baik. Sehingga pintar-pintarlah dalam memilih lingkungan pergaulan. 

2. Kelompok Sebaya

Sikap seseorang dapat terbentuk melalui pergaulannya dengan teman-temannya. Biasanya ketika seseorang sudah mulai tumbuh dewasa, ia akan banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Ini menjadi faktor terjadinya bullying yang disebabkan teman sebayanya memberikan pengaruh negatif. Sehingga mencari teman yang positif sangat penting untuk seseorang. 

3. Media

Tidak bisa dihindari kini media menjadi suatu hal yang berdampingan dalam kehidupan sehari-hari. Pilihlah tontonan yang mengajarkan perilaku-perilaku baik, apalagi untuk anak-anak usia di bawah umur. Orang dewasa perlu membimbing anak-anak saat menonton televisi ataupun tayangan yang ada di YouTube dan media-media lainnya yang menayangkan tayangan yang tidak seharusnya ditayangkan.

Baca Juga: Perlu Waspada, Ini Dampak Bullying bagi Korban

4. Hubungan Keluarga

Sikap seseorang juga dapat terbentuk melalui keluarganya. Pasalnya keluarga adalah tempat pertama seseorang belajar dalam kehidupannya. Keharmonisan dalam keluarga sangat penting untuk menciptakan sikap yang nyaman di antara anggota keluarga. Apabila keharmonisan dalam keluarga kurang maka anggota keluarga berpotensi mencari pelampiasan, yakni dengan melakukan bullying.

Secara lebih spesifik, berikut penyebab seseorang melakukan bullying di antaranya:

  • Pelaku bullying ingin dirinya dianggap dan dikenal berkuasa. Namun sebenarnya ia adalah orang yang lemah.
  • Pelaku bullying biasanya adalah orang yang kurang mendapat perhatian dari orang-orang sekitar. Sehingga dirinya mencari-cari perhatian dengan menghina, mencaci, meledek atau lainnya kepada orang lain. 
  • Pelaku bullying biasanya pernah merasakan dibully atau menjadi korban bully.
  • Pelaku bullying biasanya suka berkelahi.
  • Pelaku bullying biasanya ingin terlihat kuat dan keren akibatnya sering meniru tindakan kekerasan (film atau game).

Mungkin masih banyak di antara kita yang masih bingung atau bahkan belum mengetahui apa saja yang termasuk dalam tindakan bullying. Nah, berikut contoh bullying, baik di lingkungan sekolah maupun secara umum, yang harus kita hindari lakukan kepada orang lain. 

Contoh Bullying di Sekolah

  • Menyisihkan teman dari pergaulannya.
  • Menyebarkan gossip untuk membuat julukan yang bersifat ejekan kepada teman.
  • Mengerjai teman untuk mempermalukannya.
  • Mengintimidasi atau mengancam korban.
  • Melukai secara fisik kepada orang lain.
  • Melakukan pemalakan atau pengompasan uang jajan.
  • Melarang pelajar melewati jalur tertentu, nongkrong atau duduk di suatu lokasi yang biasa ditempati oleh geng tertentu.
  • Menegur adik kelas karena penampilannya tak sesuai aturan dengan gaya bicara kasar.
  • Memperlakukan teman sekelas atau adik kelas layaknya ‘kacung’ yang bisa diperintah sekehendak hati.
  • Melakukan pemalakan, seperti minta ditraktir dengan cara memaksa dan mendadak.
  • Mewajibkan junior menggunakan aksesoris di luar atribut sekolah, seperti topi dari bola, papan nama berukuran besar, kalung dari rafia dll.
  • Meskipun dalam rangka pengenalan siswa baru, kegiatan seperti tergolong bullying karena merendahkan harga diri seseorang.
  • Melakukan briefing ke adik kelas tanpa seizin sekolah.
  • Meminta adik kelas melakukan tugas konyol, seperti nembak kakak kelas, ngobrol dengan tiang bendera dan lain-lain.
  • Meskipun bagian dari perponcloan atau kegiatan ekstrakulikuler, seharusnya kegiatan semacam ini dihilangkan karena mempermalukan harga diri siswa dan tidak mendidik.
  • Berkata kasar, berteriak-teriak hingga memberikan hukuman fisik, seperti push up atau skot jump melebihi batas kemampuan siswa.
  • Mencela, mencemooh dan mengolok-olok menggunakan nama orangtua.
  • Memberikan nama julukan yang merendahkan anak secara mental dan fisik. Misalnya, gembrot, pesek dan lain-lain.
  • Membicarakan, menggosipkan dan menjelek-jelekkan anak di belakang.
  • Melarang adik kelas melakukan sesuatu yang berhak ia lakukan. Seperti, jajan di kantin X atau mengikuti kelas pengembangan diri.
  • Mengancam akan melakukan sesuatu pada anak, seperti melukai atau menyakiti secara fisik.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Bullying Anak di Sekolah

Demikian pembahasan mengenai faktor penyebab bullying yang biasanya terjadi di lingkungan sekitar. Seseorang harus berhati-hati dengan apa yang akan dikatakannya kepada orang lain. Karena bagaimanapun jangan sampai perkataan yang kita lontarkan termasuk dalam tindakan bullying. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar

/* */