Beranda » Education » Sejarah Singkat Masjid Istiqlal sebagai Pusat Ibadah Umat Muslim

Sejarah Singkat Masjid Istiqlal sebagai Pusat Ibadah Umat Muslim

Bagi warga muslim di Indonesia, maka sangat penting untuk memahami sejarah singkat Masjid Istiqlal yang merupakan sarana peribadatan terbesar di Indonesia dan bahkan terluas hingga kawasan Asia Tenggara. Tempat ibadah kebanggaan umat Islam ini didirikan dengan berbagai latar belakang konkret.

Runtutan Sejarah Singkat Berdirinya Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal yang berlokasi di Ibukota Jakarta sudah sangat populer hingga ke Luar Negeri. Tempat ibadah tersebut sangat luas dan mampu menampung hingga ratusan ribu jamaah. Tak jarang, di sana pun sering digunakan sebagai rujukan wisata religi bernuansa sejarah Islam oleh umat muslim.

sejarah-singkat-masjid-istiqlal

1. Ide Didirikannya Masjid Istiqlal

Wajib Anda ketahui bahwasannya ide pembangunan Masjid Istiqlal di Ibukota Jakarta awalnya bermula dari pemikiran KH. Wahid Hasyim yang saat itu menjabat sebagai Menteri Agama RI pada tahun 1950. Ia pun selanjutnya menggelar pertemuan dengan pemuka agama Islam lainnya.

Ide ini dicetuskan setelah Indonesia merdeka selama 4 tahun. Dalam pertemuan antara Menteri Agama dan para Ulama yang di antaranya yakni KH. Anwar Tjokroaminoto serta KH. A. Taufiqurrohman tersebut, dibahas pemberian nama masjid yakni Istiqlal.

Istiqlal sendiri secara bahasa memiliki arti kebebasan, kemerdekaan dan lepas. Nah, kata tersebut mencerminkan rasa syukur bangsa Indonesia kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan kemerdekaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masjid tersebut dibangun karena wasilah proklamasi.

2. Pembentukan Panitia Pendirian Masjid Istiqlal

Setelah dibahas tentang pemberian nama yang akan disematkan pada masjid, maka langkah selanjutnya yakni, para ulama dan Menteri Agama menetukan siapa saja panitia pembangunan tersebut. Adapun, KH. Anwar Tjokroaminoto ditunjuk sebagai ketuanya saat itu.

Panitia pembangunan Masjid Istiqlal tersebut mulai bekerja sejak tahun 1953. Mereka juga secara rutin melaporkan progress pembangunannya kepada Presiden Soekarno. Ketika itu, Kepala Negara selalu menyambut apapun rencananya dengan baik.

Kemudian, pada tahun 1954, Yayasan Masjid Istiqlal pun disahkan secara resmi. Berselang setahun kemudian yakni tanggal 22 Pebruari 1955, Presiden Soekarno juga Ketua Dewan Juri Sayembara Maket.

3. Proses Menentukan Lokasi Pendirian Masjid Istiqlal

Fase sejarah singkat Masjid Istiqlal selanjutnya berkaitan dengan penentuan lokasi pembangunan. Setelah semua panitia siap dan sudah dibentuk yayasan resmi, maka hal ini dianggap penting untuk segera diputuskan.

Mulanya terjadi perbedaan pendapat terkait penentuan lokasi tersebut oleh Presiden dan Wakilnya. Ir. Soekarno menghendaki pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, sedangkan Moh. Hatta menginginkan lokasi pembangunannya diletakkan di Jalan Moh. Husni Thamrin.

Panitia menilai bahwa usulan Moh. Hatta lebih efisien karena tidak memerlukan banyak biaya serta waktu untuk merobohkan benteng-benteng Belanda. Akan tetapi, pada akhirnya diputuskan bersama bahwa Masjid Istiqlal akan dibangun di kawasan Taman Wilhelmina.

4. Sayembara Maket Pembangunan Masjid Istiqlal

Setelah menentukan lokasi pembangunan Masjid yang sudah diputuskan bersama yakni di Taman Wilhelmina, panitia pun segera melakukan sayembara maket terhadap siapa saja komponen-komponen yang berperan dalam pembangunan desain rancang bangunnya.

Sayembara tersebut dilaksanakan mulai dari tanggal 22 Februari 1955 hingga 30 Mei 1955 dan diikuti sebanyak 30 peserta. Setelah diseleksi melalui sketsa, maka diputuskan bahwa hanya 22 peserta yang berhak lolos ke tahap berikutnya.

Nah, setelah benar-benar dievaluasi, maka dari 22 peserta tersebut dewan juri menentukan 5 nominator utama dengan desain berbeda-beda. Pada akhirnya, F. Silaban yang mengusulkan rencana pembangunan masjid bertema ketuhanan berhasil keluar sebagai pemenang.

5. Pemancangan Tiang Pertama Masjid Istiqlal

Pada tanggal 24 Agustus 1961 yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, dilakukan pemancangan tiang pertama pembangunan Masjid Istiqlal oleh Presiden Soekarno di Taman Wilhelmina dan turut disaksikan ribuan rakyat Indonesia.

foto-masjid-istiqlal

Setelah pemancangan tiang tersebut, pembangunan masjid berlangsung dengan terseok-seok karena situasi politik sedang kacau. Akibatnya, tidak ada progress sema sekali sejak tahun 1961 hingga 1965.

Nah, pada tahun 1966 dengan dikomandoi oleh Menteri Agama KH. Moh. Dahlan serta dibantu oleh ketua panitia baru yakni KH. Idham Chalid, sistem pembangunan masjid mulai diperbarui dan secara perlahan-lahan berlanjut dengan baik.

6. Peresmian Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal yang megah dan luas tersebut membutuhkan waktu pembangunan selama 17 tahun, yakni mulai dari tahun 1961 hingga 1978. Prosesnya tentu tidak mudah dan harus memerlukan beribu usaha serta kesabaran dari berbagai pihak.

gambar-masjid-istiqlal

Pembangunan benar-benar dilakukan dengan baik serta dikontrol agar tidak terjadi kesalahan fatal pada badan bangunan serta sistem pengelolaannya.

Penjelasan: unsur unsur sejarah

Nah, setelah Masjid istiqlal dibangun dengan sempurna lengkap beserta ornamen-ornamen khasnya, maka pada tanggal 22 Februari 1978, tempat ibadah umat muslim tersebut resmi disahkan yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Soekarno di area pintu As-salam.

Demikianlah pembahasan utama tentang sejarah singkat Masjid Istiqlal dalam artikel edisi kali ini. Semoga informasi tersebut dapat benar-benar memberikan manfaat terbaik bagi para pembaca sekalian dimanapun berada.

Tinggalkan komentar

/* */