Beranda » Gadgets » Mengenal Perbedaan Receiver dengan Set Top Box

Mengenal Perbedaan Receiver dengan Set Top Box

Kebijakan pemerintah melakukan program peralihan siaran sinyal TV analog ke sinyal TV digital membuat benda bernama set top box menjadi populer. Set top box atau STB merupakan alat untuk menangkap sinyal digital yang dapat dipasang pada TV tabung maupun layar datar yang masih analog. Namun sering kali muncul pertanyaan apa perbedaan receiver dengan Set Top Box?

Receiver sendiri sering disebut sebagai parabola sudah cukup lama digunakan sebagian pengguna.

Kerjanya hampir sama untuk menangkap siaran TV, menampilkan gambar yang lebih jernih dan tajam tanpa semut-semut.

Namun Set Top Box yang baru-baru ini diperkenalkan secara luas menangkap sinyal tanpa harus menggunakan parabola.

? Cek Rekomendasi 
SET TOP BOX DVB-T2 

Mengenal Perbedaan Receiver dengan Set Top Box

perbedaan receiver dengan set top box

Set Top Box atau STB sering juga disebut receiver, converter, decoder hingga pengubah sinyal. Mungkin karena sebutan inilah sering kali orang berpikir bahwa receiver pada parabola sama halnya dengan STB.

Padahal keduanya sangat berbeda, mulai dari fungsi hingga harganya. Untuk lebih memahami perbedaannya, simak ulasan berikut ini:

Receiver menggunakan parabola sedang STB menggunakan Antena

Perbedaan receiver dengan set top box pertama dari antena yang digunakan. Sebagai perangkat parabola, receiver membutuhkan parabola agar dapat menangkap siaran TV dengan baik. Tanpa parabola receiver tidak dapat bekerja memunculkan siaran pada TV.

Sedangkan Set Top Box bisa bekerja dengan menggunakan antena biasa. Baik antena indoor atau antena outdoor yang dapat menangkap sinyal UHF dan VHF, bisa juga antena khusus TV digital untuk tangkapan lebih baik.

Namun demikian sebenarnya tangkapan sinyal tergantung dari kekuatan sinyal area masing-masing.

Tangkapan channel TV menggunakan receiver cenderung lebih beragam dari STB

Selanjutnya dari segi tangkapan channel atau siaran TV, receiver dapat menangkap siaran TV lebih banyak.

Sebab jaringan parabola dapat menangkap jaringan dari dalam maupun luar negeri sehingga jumlahnya bisa ratusan channel.

Berbeda dengan set top box yang hanya dapat menangkap siaran dari sinyal digital dalam negeri.

Namun jika ingin mendapat tangkapan jaringan lebih banyak, ada beberapa set top box yang menyediakan fitur IPTV untuk dapat menangkap siaran TV luar negeri.

Namun jika dibandingkan dengan penggunaan parabola tentu berbeda sebab menggunakan jaringan internet.

Teknologi yang digunakan receiver dan STB sangat berbeda

Dilihat dari teknologi yang digunakan, receiver dan set top box menggunakan jenis teknologi yang berbeda. Pada receiver parabola, teknologi yang digunakan ialah DVB S2 atau Digital Video Broadcasting Satelite 2.

Yakni sistem penyiaran yang berbasis satelit sehingga memiliki cakupan yang luas.

Berbeda dengan set top box yang menggunakan DVB T atau Digital Video Broadcasting Terrestrial. sistem penyiaran ini dipancarkan secara terestrial atau menggunakan pemancar sinyal UHF digital.

Di Indonesia telah menggunakan T2 yang kualitas sudah tinggikatkan ke HD membuat gambar lebih jernih.

Receiver memerlukan biaya berlangganan sedang STB tidak

Perbedaan yang mudah ditemukan selanjutnya adalah adanya biaya berlangganan pada receiver parabola.

Memang bisa juga tetap menonton siaran dengan receiver secara gratis, namun akses yang dimiliki terbatas.

Sehingga jika ingin dapat mengakses lebih banyak siaran perlu membayar biaya berlangganan setiap bulannya.

Sedang untuk siaran set top box, pengguna dapat menonton siaran yang ada tanpa ada biaya berlangganan.

Sama seperti TV biasa hanya saja dapat menangkap sinyal lebih baik dan lebih jernih.

Meski siaran TV yang ada tidak sebanyak receiver, penggunaan set top box memberi banyak pilihan siaran lokal.

Harga perangkat STB lebih murah dari receiver

? Cek Rekomendasi   SET TOP BOX DVB-T2 

Jika Anda berniat membeli salah satu perangkat penangkap sinyal TV tersebut, perbedaan mencolok dapat dilihat dari harga jual perangkat.

Receiver parabola bisa didapat dengan harga cukup mahal, mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 800 ribuan.

Harga perangkat STB jauh lebih murah yakni mulai dari Rp 160 ribu hingga Rp 300 ribu untuk perangkat set top box.

Anda mungkin akan mendapat tawaran perangkat tambahan yang dapat dibeli secara terpisah, namun tenang harganya tidak akan mahal.

Seperti untuk dapat menangkap jaringan wifi akan membutuhkan dongle wifi.

Simak juga:

Keduanya menggunakan perangkat port kabel berbeda

Selain dari segi teknologi, perangkat antara receiver dan set top box juga berbeda.

Seperti jenis port kabel yang digunakan keduanya juga berbeda. Receiver parabola menggunakan port berulir. Sedangkan port kabel set top box menggunakan port coaxial male dan female.

Itulah perbedaan receiver dengan set top box. Cukup mudah dimengerti bukan?

Keduanya memiliki fungsi yang sama tinggal memilih sesuai kebutuhan.

Untuk kebutuhan sehari-hari hanya sebagai hiburan, set top box dapat dipilih karena harganya yang terjangkau dan bebas biaya langganan. Tayangan yang muncul juga dijamin sudah berkualitas HD sehingga nyaman dilihat.

Tinggalkan komentar

/* */