Migrasi dari blogspot ke wordpress ini saya tulis sebagai pengalaman pribadi. Sebelumnya blog ini dibuat di platform blogger.com atau lebih dikenal dengan nama blogspot, kemudian karena berbagai alasan, saya putuskan untuk pindah menggunakan wordpress.
Saya bermaksud menuliskan artikel ini, siapa tahu bisa berguna atau menjadi pertimbangan bagi mereka yang ingin pindah dari blogspot ke wordpress, seperti apa yang telah saya putuskan terhadap blog ini. Jadi, simak terus artikel ini sampai habis.
Proses Migrasi dari Blogspot ke WordPress
Sebenarnya bisa dikatakan, saat memikirkan untuk pindah dari blogspot ke wordpress, ada perasaan bimbang atau ragu. Sebabnya, saya sudah lama menggunakan blogspot dan platform pertama aktivitas blogging saya.
Jika ditarik dari pengalaman, saya mulai membuat blog dari platform blogger (blogspot) sejak tahun 2011. Kalau dihitung sampai pada artikel ini saya tulis, sudah cukup lumayan. Blog pertama yang saya buat pun, sampai hari ini masih ada dan bisa diakses.
Lantas, apa yang membuat saya ragu untuk pindah ke wordpress?
1. Harga (Cost)
Tentu, mindset yang sulit diubah adalah mindset bahwa blogging itu gratis. Padahal, dogma ini menurut saya tidak sepenuhnya benar. Sebab, ada biaya atau cost lain yang tidak pernah dihitung, minimal biaya akses internet.
Sehingga, ini kadang menjadi faktor yang memberatkan. Jika menggunakan platform blogger, komponen biaya yang dikeluarkan paling biaya domain dan pembelian template premium. Namun, jika sudah beralih menggunakan wordpress, maka komponen biayanya akan bertambah berupa biaya hosting ataupun biaya pembelian plugin premium.
Dimana, biaya hosting ini meyumbang persentase paling tinggi dibandingkan dengan komponen-komponen biaya lain.
2. Berbagi (Sharing)
Mindset lain yang melatar belakangi seseorang membuat blog, sama seperti saya adalah mindset untuk berbagi. Baik itu berbagi pengetahuan ataupun pengalaman.
Jika ingin merujuk dan bernostalgia ke 5 tahun atau 10 tahun yang lalu, aktivitas blogging memang trendnya adalah berbagi pengetahuan atau pengalaman pribadi.
Jadi jangan heran, jika banyak blogger pada waktu itu mengisi blog mereka dengan tulisan-tulisan pengalaman pribadi (semacam curhat), berbagi pengetahuan atau tutorial yang telah ia praktekan, ataupun berbagi catatan kuliah. Persis apa yang saya lakukan waktu itu.
Sehingga aktivitas blogging dengan memilih platform host gratis seperti blogspot atau web 2.0 lainnya menjadi pilihan yang rasional jika hanya ingin memiliki tempat untuk menuangkan pengalaman. Bahkan dulu, terkenal kalimat sharing is caring. Artinya, para blogger berbagi macam tulisan karena peduli dengan yang lain.
Kalau sekarang, entah apa mindset itu masih hidup dalam diri para blogger atau tidak. Ini juga menjadi pertimbangan saat ingin beralih ke wordpress. Sebab, salah satu fitur blogspot yang cukup bermanfaat untuk memiliki pembaca yang loyal adalah fitur follow (ikuti).
Sementara di wordpress self hosted, tidak ada fitur semacam itu. Opsi yang ditawarkan biasanya, hanya kotak berlangganan email (email building).
3. Sudah Nyaman
Berulang kali saya melihat postingan artikel atau lontaran kalimat di kolom komentar, kenapa para blogger tidak mau susah beralih ke wordpress karena sudah nyaman dengan blogspot.
Ya saya paham itu. Dan saya juga merasakan itu. Susah itu beralih ke platform baru.
Secara pribadi, hal yang cukup menyulitkan adalah adaptasi fitur dan fungsi bagian-bagian platform. Coba dibayangkan, ibarat kata kita sudah paham semua fitur blogspot kemudian saat beralih menggunakan wordpress semuanya terasa asing. Tentu, proses mengenal fitur dan fungsinya tidak semudah itu.
Ada teman saya yang juga punya blog di blogspot, awalnya saya lihat ia juga beralih ke wordpress. Namun, saya cek beberapa saat kemudian (di hari yang sama), blognya kembali menggunakan blogspot. Mungkin dia tidak betah, sehingga cepat-cepat dia mengurungkan niatnya untuk pindah. Hehe..
Oleh sebab itu, dibutuhkan proses trial and error untuk bisa tahu fungsi fitur tertentu di platform wordpress. Perlu banyak membaca artikel lain untuk mendukung pengetahuan itu, dan seterusnya. Ini tentu melelahkan dan menguras banyak waktu.
Secara pribadi, itu beberapa faktor atau alasan yang membuat saya ragu pada awalnya untuk berpindah ke wordpress. Kalau ada faktor lain, nanti saya update atau tambahan jika sudah ingat lagi. Hehe..
Setelah Beralih ke WordPress, Apa Selanjutnya?
Untuk persoalan teknis, bagaimana cara migrasi dari blogspot ke wordpress di artikel ini, saya tidak akan membahas itu. Mungkin jika sempat, kedepannya akan saya tulis secara terpisah.
Proses back up konten kemudian melakukan proses impor ke platform wordpress bisa dikatakan cukup mudah. Jika hanya sampai tahap ini saja.
Namun, ada banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dibenahi setelah itu. Apa saja itu? Berikut pengalaman saya.
1. Melakukan Proses Redirect Domain
Redirect adalah proses pengalihan domain dari platform blogspot ke wordpress. Proses dan teknisnya cukup mudah. Ada beberapa tutorial yang saya coba waktu itu dan prosesnya berhasil.
Selain melakukan redirect dari blogspot ke wordpress, saya juga melakukan redirect dari www ke non www. Alasannya biar lebih singkat. Maksudnya dari sebelumnya search engine mengenal blog ini www.indorsie.com sekarang dialihkan ke indorsie.com (tanpa atau non www).
2. Membenahi Artikel
Dalam kasus saya, proses impor konten dari blogspot ternyata sepenuhnya tidak rapi. Artikelnya menjadi tidak berparagraf. Maka jadilah dalam satu artikel hanya diisi oleh satu paragraf yang puanjang, yang awalnya tentu saya tulis dengan paragraf yang pendek-pendek.
Tidak sampai disitu saja, gambar di dalam artikel juga saya benahi. Sebabnya, ada gambar yang tidak sesuai dengan tema wordpress yang saya pakai. MIsalnya pada penempatan gambar berada di bawah judul artikel. Dari segi estetika (versi saya), tidaklah bagus untuk pembaca.
Selain itu, gambar-gambar dalam artikel tersebut saya tambahkan alt image dan atau judul image, yang mungkin sebelumnya terlewatkan saat saya membuat artikelnya di platform blogspot.
3. Membenahi Tautan (Link) Artikel
Selain pembenahan paragraf ataupun gambar artikel, hal yang saya lakukan adalah membenahi link-link pada artikel-artikel saya.
Awalnya saya merasa tidak perlu melakukan itu, tetapi saya tidak merasa betah melihatnya saat ada internal link yang masih menggunakan format lama (blogspot). Misalnya dari:
https://www.indorsie.com/2019/10/cara-berhenti-donasi-unicef.htmlsehingga saya ubah menjadi: https://indorsie.com/cara-berhenti-donasi-unicef/
Sebenarnya proses migrasi blogspot ke wordpress, bisa disetting dengan mempertahankan format permalink yang ada di blogspot. Namun, keputusan telah saya ambil, yakni menggunakan format permalik postname, tanpa ada bulan dan tahun.
Ternyata, proses pembenahan tautan di dalam artikel membawa efek positif bagi traffic blog saya. Awalnya traffic biasa-biasa saja (tidak banyak perubahan), sampai pada proses pembenahan link ini hampir rampung membuat traffic blog saya meningkat cukup bagus. Alhamdulillah..
Memang, jika merujuk kepada teknik SEO, proses link building dengan mengoptimalkan internal link adalah salah satu teknik yang tidak boleh disepelekan. Dan bagi blog ini, traffic-nya cukup bertambah dengan baik.
4. Memasang Plugin
Salah satu kelebihan wordpress yang tidak dimiliki oleh blogspot adalah adanya fitur plugin. Plugin ini sangat membantu dan memudahkan dalam mengoptimalkan wordpress.
Setelah beralih ke wordpress, mulailah saya melakukan percobaan-percobaan memasang berbagi jenis plugin. Ini tentu normal, sebab ada puluhan ribu jenis plugin di wordpress.
Untuk plugin dengan fungsi SEO saja ada banyak ragamnya. Karena banyak pilihan, jadilah saya mencoba beberapa plugin tersebut. Tujuannya untuk merasakan plugin yang cocok dengan kebutuhan.
Bagi pemula, mencoba memasang berbagai macam plugin yang tidak dibutuhkan, biasanya akan riskan untuk bentrok atau membuat wordpress menjadi error. Sehingga saran saya, jangan asal install plugin.
Blogspot atau WordPress untuk Adsense
Salah satu perbincangan yang cukup menarik untuk dibahas adalah soal blogspot atau wordpress untuk adsense. Ini tentu menjadi pembicaraan yang hangat atau menjadi pertimbangan bagi mereka yang ingin berpindah ke wordpress.
Sejauh ini, pengalaman saya menggunakan blogspot bisa dikatakan lebih lama dibandingkan waktu menggunakan wordpress. Sudah saya katakan di awal, bahwa blogspot menjadi platform pertama yang sudah gunakan untuk membuat blog.
Termasuk mendapat penghasilan dari adsense, untuk sementara penghasilan adsense saat menggunakan blogspot masih lebih banyak ketimbang menggunakan wordpress.
Namun untuk saat ini, opsi menggunakan wordpress untuk adsense lebih memungkinkan. Sebab dari segi SEO, wordpress lebih baik dibanding blogspot.
Sehingga jika sumber traffic blog berasal dari mesin pencari, dimana mengandalkan proses optimasi (SEO) maka menggunakan wordpress lebih unggul dibanding blogspot.
Nah, soal kemudahan diterima menjadi publisher adsense baik menggunakan blogspot ataupun wordpress. Sama saja; peluang diterima atau ditolak tidak ada bedanya. Hal terpenting yang harus dipenuhi adalah guideline pendaftaran adsense.
Tentu selain adsense, ada cara lain menguangkan (monetize) blog; baik basis blogspot atau wordpress, misalnya menjual jasa (bisa jasa apa saja, misal jasa content placement, jasa penulis tamu, jasa instal wordpress, atau jasa pembuatan blogspot atau wordpress, dan lain sebagainya), bisa juga dengan mengikuti program afiliasi (affiliate marketing).
Saran bagi Anda yang Ingin Migrasi dari Blogspot ke WordPress
Ada beberapa saran yang ingin saya sampikan bagi Anda yang berminat pindah dari blogspot ke wordpress. Sebagai bahan pertimbangan saja. Pilihan terakhir, tetap berpulang kepada Anda.
1. Jangan Migrasi saat Traffic Blogspot Tinggi
Kenapa saya sarankan demikian? Sebab proses migrasi beda platform itu sangat riskan menurunkan traffic. Pilihannya sebenarnya ada dua, kemungkinan traffic turun atau malahan meningkat.
Namun jika, performa blogspot Anda sedang lagi bagus-bagusnya dan anda berpindah tanpa persiapan yang matang maka siap-siap saja traffic bakal drop. Dan, mungkin agak lama untuk mengembalikan traffic.
Bagi publisher adsense, tentu ini patut diperhitungkan. Sebab, ada ungkapan traffic is money. Traffic drop, maka siap-siap saja penghasilan akan drop.
2. Jangan Migrasi jika tidak Disokong Niat Kuat
Jika migrasi tidak disokong niat kuat, maka akan berat. Sebab ada banyak hal baru yang mesti Anda pelajari. Dan prosesnya tidak sebentar.
Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Maka niat kuat diperlukan dalam hal ini, apalagi ditambah harus membenahi artikel yang berantakan, kan?
3. Jangan Migrasi jika Artikel sudah sangat Banyak
Yup, migrasi saat artikel sudah sangat banyak merupakan keputusan yang sangat berani. Sebab, seperti yang telah saya utarakan di atas, setelah migrasi ada PR besar menanti, yakni memperbaiki artikel dan permalink yang terlampau sudah terposting.
Bisa dibayangkan, jika artikel sudah ratusan atau ribuan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar proses pembenahan artikel selesai. Sangat lama..
Pengalaman saya menggunakan template AMP (platform blogspot) dengan 300-an artikel membuat saya harus kerja rodi berminggu-minggu untuk merampungkan perbaikan artikelnya. Ampun, capeknya luar biasa. Hehe..
4. Jangan Migrasi jika Masih sangat Awam WordPress
Saya sarankan demikian, sebab saya migrasi dari blogspot ke wordpress dengan kasus blog saya ini, tidak begitu saja muncul keinginan tersebut.
Selain sudah memikirkan matang-matang. Sebelumnya saya juga sudah berulang kali menggunakan wordpress, meski tidak seintensif menggunakan blogspot kala itu.
Jadi bisa dikatakan saya tidak kosong melompong dalam hal ini. Saya pernah membuat wordpress dengan hosting gratis atau menggunakan hosting murah sebagai opsi lain.
Pertanyaan Seputar Migrasi Blogspot ke WordPress
Berikut ini beberapa pertanyaan soal migrasi blogspot ke wordpress. Mungkin ini sedikit berulang, namun saya ingin mempertegas saja.
Teknisnya sangat mudah. Mengikuti berbagi tutorial yang sudah dibagikan, terbukti berhasil saya terapkan juga di blog ini. Namun untuk memudahkan proses migrasi hendaknya pikirkan dulu matang-matang, jangan sama sekali buta dengan wordpress, atau minta bantuan kepada penyedia layanan sewa hosting. Biasanya mereka bisa membantu proses migrasi atau instalasi wordpress.
Jawabnya relatif atau tergantung. Jika niat dan tujuan awalnya memang ingin menggunakan budget seminimal mungkin, maka menggunakan blogspot adalah opsi yang sangat bagus.
Namun jika ingin mencoba atau ingin belajar wordpress, maka bisa menggunakan layanan hosting gratis dahulu atau penyedia hosting wordpress murah. Ada banyak kok opsinya, jika memungkinkan nanti saya buatkan artikel khusus mengenai ini.
Saya rasa sama saja. Saat menggunakan blogspot pun, pada awalnya kita kurang familiar sehingga merasa sulit atau susah mengoperasikannya.
Pun demikian saat beralih ke wordpress, awalnya susah. Namun, setelah beberapa waktu menggunakan maka saya yakin Anda semakin bisa memaksimlakn fungsinya. Every beginning is hard.
Kesalahan saya nih mas, migrasi saat trafik tinggi.
Langsung ngedown.. Trafik hilang perlahan karena setting redirect bermasalah..
dari situ saya sekarang memilih platform sudah harus ditentukan di awal.
Pengalaman yang harus jadi pelajaran banget ini mas. Betul mas, agak riskan kalau mau migrasi kemudian tidak cepat proses redirect-nya. Butuh persiapan ekstra. Cara antisipasi lain menurut saya, pengerjaan migrasi saat tengah malam saat traffic lagi sedikit-sedikitnya.
wah saya jadi pengen pindah ke wp mas 😀
Coba saja mas. Eh, maksudnya jangan coba-coba. Hihi.
Soalnya setelah migrasi akan banyak PR disana-sini. Migrasi kalau sudah komit dan siap mengedit postingan artikel yang bermasalah.
Satu hal yang sering bikin saya penasaran, bagi para pengguna Blogger yang trafficnya sudah berlimpah, ketika pindah ke self-hosted WordPress akan mengalami masalah di sisi resources seperti CPU, RAM, I/O dan sebagainya. Karena sebagaimana kita tahu, Blogger dihost di infrastruktur yang sama dengan produk Google lainnya seperti Youtube dan Gmail yang seakan tak memiliki batasan sumber daya seperti tersebut di atas.