Posisi menyusui memang tidak terpatok pada satu posisi saja. Faktanya ada berbagai macam macam posisi menyusui yang ibu-ibu bisa lakukan. Tergantung pada kenyamanan, situasi, dan kondisi ibu dan si buah hati.
Selain faktor posisi menyusui, setidaknya ada hal lain yang perlu diperhatikan terkait masalah menyusui, yakni kualitas dan kuantitas produksi ASI.
Untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produksi ASI yang lebih baik, cara yang paling umum dilakukan selain menjaga asupan nutrisi selama menyusui, juga dengan merutinkan pemijatan payudara.
Teknik atau cara untuk memijat payudara bagi ibu menyusui sebenarnya tergolong mudah untuk dilakukan.
Aktivitas sederhana ini, dipercaya bermanfaat dalam memperlancar dan membatu produksi ASI.
Macam Macam Posisi Menyusui yang Nyaman
Ulasan utama artikel ini akan berfokus pada macam-macam posisi menyusui bagi ibu hamil. Dan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan selain kelancaran dan kuantitas produksi ASI.
Posisi menyusui memang perlu diketahui lebih dalam, sebab posisi ini akan menentukan tingkat kenyamanan. Baik untuk si buah hati maupun oleh para ibu-ibu.
Posisi yang nyaman dan tepat, juga akan menghindarkan para ibu dari pegal, kelelahan, atau nyeri punggung.
1. Posisi Berbaring (Menyusui Sambil Tiduran)
Hal yang paling utama terkait pemilihan posisi menyusui memang adalah tingkat kenyamanan dan kemudahan bagi si buah hati untuk menyusu.
Posisi yang paling umum bisa dilakukan adalah dengan posisi berbaring (menyusui sambil tiduran) dengan cara badan direbahkan/dimiringkan 90 derajat ke sebelah kanan atau kiri.
Posisi ini bisa membuat ibu lebih rileks dan sangat berguna untuk menidurkan anak. Pasalnya, ibu dan anak sama-sama dalam posisi berbaring.
Si buah hati juga mudah meraih puting payudara, karena tepat berada di depannya.
2. Posisi Bersandar
Posisi menyusui ini juga terbilang mudah dan nyaman untuk dilakukan. Para ibu hanya membutuhkan tempat bersandar, misal pada dinding atau pada kursi.
Saat menyusu dengan posisi bersandar, para ibu juga bisa menggunakan ganjalan pada punggung dengan memakai bantal kecil.
Posisi menyusu bersandar ini, si buah hati diposisikan di bawah dada, sementara kepalanya sejajar atau tepat dihadapannya.
3. Posisi Cradle Hold
Menyusui dengan posisi atau teknik cradle hold termasuk cara yang bisa dilakukan dimana saja. Fleksibel. Karena tidak perlu berbaring atau mencari sandaran yang nyaman.
Posisi menyusui dengan cradle hold dilakukan dengan ibu dalam posisi duduk, kemudian si buah hati dibaringkan pada salah satu lengang.
Disini, satu lengang berfungsi sebagai sandaran atau tempat menopang tubuh bayi. Sementara lengang lain bisa difungsikan untuk memperbaiki posisi payudara agar putingnya tepat pada mulut si buah hati.
Bisa juga lengang ini, difungsikan untuk mengusap dan membelai tubuh atau kepala bayi secara perlahan agar ikatan emosional antara dan si buah hati semakin kuat.
4. Posisi Cross Cradle Hold
Posisi ini mirip dengan cradle hold sebagaimana diutarakan di atas. Cuman bedanya, lengang yang menopang tubuh si buah hati berseberangan (cross) dengan lengang bayi.
Artinya jika bayi menyusu pada payudara sebelah kiri, lengang ibu yang menopang bayi haruslah yang sebelah kanan.
Posisi ini bisa menjadi alternatif jika para ibu merasa kesusahan menggunakan posisi cradle hold. Sebaliknya, ada pula para ibu yang lebih nyaman dengan posisi cradle hold.
5. Posisi Sepakbola atau Clutch Hold
Posisi ini sangat cocok bagi para ibu yang melakukan operasi caesar atau payudara terlalu besar.
Menyusu dengan teknik sepakbola atu clutch hold dilakukan dengan memosisikan si buah berada di samping, di bawah lengang ibu, sementara kaki anak berada di ketiak ibu.
Jadi, si buah hati seperti dalam posisi yang diapit.
Selain cocok untuk para ibu yang melakukan caesar atau payudara terlalu besar, posisi ini juga sangat cocok bagi para ibu yang memiliki anak kembar.
Karena bisa memaksimalkan proses menyusui secara bersamaan di kanan dan kiri ibu.
Agar lebih nyaman, ibu bisa meletakkan bantal menyusui agar bayi lebih mudah meraih puting serta memudahkan ibu dalam mengapit si buah hati.
Simak juga: Kapan morning sickness terjadi? Ini Jawabannya
Demikianlah penjelasan mengenai macam-macam posisi menyusui si buah hati yang bisa dilakukan oleh para ibu.
Tiap posisi memiliki kelebihan masing-masing, tergantung pada kondisi, kebutuhan, dan tingkat kenyamanan.
Selain memperhatikan aspek posisi menyusui di atas, para ibu juga bisa merutinkan untuk memijat payudara setiap hari, selain mempersiapkan peralatan-peralatan yang memudahkan dalam proses menyusui (bantal, bra menyusui).
Sebab masa-masa menyusui sangat penting bagi tumbuh kembang si buah hati. Apalagi jika itu berada pada periode awal kelahiran saat pemberian ASI eksklusif.