Beranda » Financial » Mempersiapkan Biaya Kelahiran Anak Pertama dengan Finansialku

Mempersiapkan Biaya Kelahiran Anak Pertama dengan Finansialku

Mempersiapkan biaya kelahiran anak pertama seringkali disepelekan oleh pasangan muda. Padahal, persiapan keuangan bisa dilakukan sebelum pernikahan, atau paling banter disiapkan diawal kehamilan. Hal ini pula yang terjadi diawal kehamilan istri saya.

Di awal-awal pernikahan, saya hanya fokus memikirkan biaya kebutuhan bulanan keluarga, sehingga luput dalam mempersiapkan kebutuhan biaya kelahiran anak pertama.

Saya mulai tersentak untuk merencanakannya setelah istri berdiskusi ringan seputar keuangan keluarga jika kelak ia hamil. Jujur, awalnya saya bingung sebab memang belum ada yang saya persiapkan.

Saya baru sadar, ternyata pengelolaan keuangan keluarga yang baru seumur jagung ini masih sama saat kami lajang. Padahal, jika ditambah kehadiran buah hati pasti kebutuhan semakin bertambah. Selain itu, saya dan istri juga belum memiliki rencana keuangan keluarga yang jelas. Nasib masih awam.

Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan calon ayah dalam menyambut kelahiran anak pertama? Bagaimana dan berapa perkiraan biaya proses kehamilan sampai melahirkan?

Rincian Biaya Melahirkan, Apa saja Itemnya?

Ayah, tidak bisa dipungkiri bahwa lahirnya anak menjadi sebab timbulnya semangat baru keluarga muda. Bagi seorang suami, maka ini adalah pengalaman mendebarkan menjadi seorang ayah. Sedang bagi istri, ini menjadi bagian dari utuhnya ia sebagai wanita sejati.

Pengalaman pertama biasanya menjadi momen yang tak terlupakan. Tentu, hal yang tidak diharapkan adalah terjadinya pengalaman buruk karena kurangnya persiapan, betul tidak? Misal, bayi lahir kurang sehat karena nutrisi tidak tercukupi selama kehamilan atau Bunda trauma melahirkan karena tidak memadainya penanganan, tindakan medis, ataupun fasilitas kesehatan yang didapatkan.

Ayah, semua itu sebenarnya bisa diantisipasi dengan persiapan yang matang. Yuk sebelum terlambat, mari persiapkan dan perkirakan kebutuhan biaya untuk kelahiran si kecil.

1. Biaya Masa Kehamilan

Masa kehamilan adalah fase yang krusial, terlebih di masa awal kehamilan (trimester pertama). Istri yang mengandung harus serba hati-hati baik dalam mengonsumsi makanan ataupun dalam beraktivitas.

Biaya yang harus dikeluarkan pada masa kehamilan tidak boleh diremehkan. Mulai dari munculnya tanda-tanda kehamilan, tentunya perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan. Biaya test kehamilan berupa pembelian test pack atau melakukan pengecekan ke dokter/bidan untuk memastikan positif tidaknya kehamilan.

Biaya cek ke bidan berkisar 30-100 ribu, sementara itu pengecekan dengan USG 2D/3D/4D kisaran biayanya 200-250 ribu. Jika menggunakan test pack, biaya pembeliannya sekitar 20 ribu.

Setelah dinyatakan hamil, maka biaya dan jadwal cek pemeriksaan kehamilan juga rutin dilakukan. Jadwal pemeriksaan kehamilan dilakukan setiap 4 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia 28-36 minggu, dan setiap seminggu sekali pada kehamilan 36 minggu.

Pemeriksaan USG juga dibutuhkan, selain untuk mengecek prediksi jenis kelamin jabang bayi, juga untuk mengecek perkembangan kesehatannya. Biaya pemeriksaan rutin termasuk pemberian vitamin, obat, dan USG bervariasi, kisaran 100 ribu pada bidan dan 250-500 ribu di dokter.

Untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi, pemberian vitamin, obat-obatan, susu khusus ibu hamil juga mutlak diberikan. Untuk vitamin dan obat-obatan biasanya diberikan rutin oleh bidan/dokter, gunanya sebagai antimual dan penguat janin jika dibutuhkan. Susu khusus ibu hamil biasanya kisaran 70-250 ribu.

Sementara itu, perlengkapan ibu hamil juga mesti disediakan seperti pakaian khusus hamil. Tak luput, buku atau majalah sebagai penunjang informasi dan menyiapkan mental istri.

2. Belanja Keperluan Bayi

Ayah, semakin dekat waktu kelahiran bayi, persiapan yang dibutuhkan semakin banyak. Ada baiknya, keperluan bayi seperti baju bayi, bedak, baby oil, perlengkapan mandi, box bayi, dan lain-lain telah disiapkan jauh hari. Apalagi, jika jenis kelamin bayi telah diketahui, tentu ini sangat memudahkan.

Selain itu, Ayah bersama Bunda juga wajib menyediakan keperluan perlengkapan persalinan, diantaranya bedong, gurita bayi, sarung tangan dan kaos kaki, tisu kering dan basah, serta selimut dan bantal bayi. Tak lupa juga pembalut, kain sarung, dan kain gendongan untuk persiapan persalinan.

Estimasi biaya keperluan bayi menuju persalinan sekitar 1,5 juta sampai 2,5 juta.

3. Biaya Persalinan

Hampir semua pasangan menginginkan proses melahirkan atau persalinan berjalan lancar. Namun, ada saja kemungkinan lain bisa terjadi. Misal, awalnya menginginkan persalinan normal, tapi karena lain hal sehingga persalinan harus melalui operasi ceasar atau si buah hati harus mendapat perawatan ekstra setelah kelahiran. Ini semua tentu akan mempengaruhi keuangan.

Ayah, keselamatan Bunda dan anaknya saat persalinan adalah dambaan. Tiada kebahagiaan tak terkira, jika ibu melahirkan dan bayi lahir dengan sehat dan selamat. Bahkan, jika kondisi tidak memungkinkan, misalnya Bunda harus menjalani operasi ceasar, maka tidak ada keraguan merogoh kocek lebih dalam.

Ayah, biaya persalinan ini tergantung pada beberapa kemungkinan. Pertama, apakah persalinan berjalan normal atau melalui proses operasi ceasar. Kedua adalah tenaga medis yang membantu, apakah dibantu oleh bidan atau oleh dokter. Ketiga, jika dibantu oleh dokter, maka biaya akan sangat tergantung pada rumah sakit dan kelas kamar yang diambil.

Kisaran biaya persalinan normal di klinik/bidan antara 1-1,5 juta. Sementara, jika dilakukan di rumah sakit, normal ataupun ceasar, maka biayanya sekitar 7-50 juta.

4. Biaya Pasca Kelahiran Bayi

Setelah bayi lahir, bukan berarti perjuangan berakhir. Jangan sampai anggaran sudah habis, padahal biaya pasca melahirkan dalam merawat bayi juga tidaklah sedikit.

Biaya pasca melahirkan terdiri dari pembelian susu formula sebagai pendamping ASI eksklusif, dan akan lebih banyak jika ASI ibu tidak terlalu lancar. Kisaran biaya susu formula 200-500 ribu sebulan.

Biaya baju dan celana bayi tidaklah sedikit. Hampir setiap saat bayi harus ganti baju dan celana. Selain jumlah, ukuran baju dan celana juga harus menyesuaikan. Sebab, cepatnya pertumbuhan bayi menyebabkan baju dan celananya harus segera diganti.

Biaya syukuran ataupun aqiqah juga perlu dipikirkan. Ya, walaupun ini bukan sesuatu yang wajib. Tergantung kondisi keuangan. Sebagai gambaran biaya syukuran/aqiqah berkisar 7-10 juta.

Mengatur Keuangan dan Menyiapkan Biaya Melahirkan

Melihat banyaknya item dan besarnya kebutuhan biaya, bagaimana menyiasati kebutuhan-kebutuhan tersebut?

Ayah, disinilah pentingnya menjadi orang tua bijak dalam mengatur keuangan keluarga. Perlu ada rencana keuangan sehingga dapat didefinisikan tujuan keuangan. Ayo, kita simak bagaimana cara mengatur dan menyiapkan biaya melahirkan.

1. Membuat Anggaran Kebutuhan Melahirkan

Membuat anggaran kebutuhan melahirkan dilakukan secara detail. Ayah bersama Bunda bisa menggunakan patokan atau menyesuaikan dengan biaya-biaya yang telah dijabarkan di atas.Anggaran ini sebaiknya dibuat dari sekarang. Berdiskusi dan melibatkan pasangan akan membuat anggaran semakin lengkap.

Untuk patokan anggaran kebutuhan, sebaiknya menggunakan estimasi budget tertinggi. Sebab, kebutuhan biaya, apalagi saat persalinan biasanya mendesak dan tidak bisa ditunda. Mengandalkan pinjaman akan sulit dalam kondisi mendadak.

2. Menabung dan Berinvestasi Mulai Sekarang

Setelah mengetahui positif tidaknya kehamilan, maka segeralah untuk menabung dan berinvestasi. Setidaknya ada waktu sekitar 9 bulan untuk mempersiapkan tujuan keuangan.

Sisihkan sekitar 20 persen penghasilan dalam bentuk tabungan. Ini berguna agar terdapat dana siap pakai jika dilakukan persalinan kelak. Pikirkan pula untuk menginvestasikan dana pada instrumen investasi yang mudah dicairkan jika belum jatuh tempo, seperti reksa dana pasar uang.

3. Menyiapkan Dana Darurat

Menyiapkan dana darurat juga tidak kalah pentingnya, loh. Tujuan persiapan dana darurat ini untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan darurat, seperti biaya operasi ceasar atau kemungkinan adanya perawatan intensif ibu dan bayi pasca persalinan.

Tujuan lain penyiapan dana darurat adalah menghindari berutang dalam bentuk apapun, yang kemudian hari bisa memberatkan keuangan, misalnya penggunaan kartu kredit maupun berutang pada bank.

Masa kehamilan, proses persalinan hingga bayi dilahirkan sebaiknya dianggarkan dan dihitung dengan cermat. Nah, aplikasi finansialku dapat memudahkan dalam memprediksi total biaya yang dibutuhkan.

Menariknya, di aplikasi ini disediakan beragam fitur untuk perencanaan keuangan. Untuk memudahkan perencanaan keuangan, Anda bisa menggunakan fitur anggaran. Cara menggunakannya sangat mudah, cukup mengikuti langkah-langkah berikut ini

  1. Download aplikasi Finansialku di playstore
  2. Selanjutnya, buka menu aplikasi finansialku, dan pilih menu Anggaran.
    aplikasi-perencana-keuangan
  3. Isi anggaran biaya yang telah diestimasi

Nah, bagaimana tanggapan Ayah setelah membaca artikel ini? Beginilah cara saya sebagai ayah muda merencanakan keuangan keluarga khususnya dalam menyiapkan kelahiran anak pertama. Silahkan bagikan pendapat atau pengalaman Anda dikolom komentar ya!

Selamat menyambut kelahiran buah hati. Sekarang saatnya #MakeAPlan dengan finansialku agar menjadi calon ayah yang cerdas, antisipatif, dan siaga.

Sumber Referensi:

  • Eunike Oktavia Tejosusilo. Jika Moms Positif Hamil Muda, Maka Ayah Siap-siap Biaya Ini. Finansialku.com – https://bit.ly/2ZhSDHy
  • Ike Nofalia. Selain Pakain, Ini Daftar Persiapan Melahirkan yang Harus Ada. Finansialku.com – https://bit.ly/2MilI25
  • Arisandy Joan Hardiputra. Hal-hal dan Dana yang Perlu Dipersiapkan Selama Kehamilan dan Persalinan. cecen-core.com. – https://bit.ly/2JYj14k
  • Diana Sandjaya, Pandji Harsanto. Make Your Own Plan! Perencanaan Keuangan Nggak Pake Ribet. Elex Media Komputindo.

Sumber Gambar: Newborn baby boy asleep in hospital bassinet – https://bit.ly/2GvFxiQ

Tinggalkan komentar

/* */