Sesuai dengan namanya, barang rongsokan ini merupakan barang bekas yang biasanya telah dibuang ke tempat sampah. Namun, masih bisa di daur ulang kembali sehingga dapat dijual dan mendapatkan penghasilan. Tak heran jika bisnis rongsokan bisa menggaet omset jutaan rupiah.
Kenali Resiko Usaha Rongsokan
Berbicara terkait dengan bisnis, semuanya pasti memiliki resikonya masing-masing. Termasuk pada usaha barang bekas. Memang penghasilan yang didapatkan bisa besar jika Anda sabar dan menekuninya, namun sebelum memulai bisnis ini kenali dulu risiko yang biasanya terjadi.
1. Tidak Mempunyai Pelanggan Tetap
Salah satu risiko yang biasanya kerap dialami oleh pebisnis rongsokan ialah mereka tidak memiliki pelanggan tetap. Berbeda dengan jenis bisnis / berdagang sesuatu seperti halnya makanan atau minuman. Kalaupun ada, paling tidak si penjual rongsokan harian yang disebut pelanggan tetap.
Disarankan bagi Anda yang masih pemula dalam menjalani bisnis rongsokan ini agar memberikan tarif harga yang lebih tinggi. Tujuannya supaya akan semakin ramai yang datang atau setor beberapa barang rongsokan kepada Anda, apalagi pada bisnis rongsokan besi.
2. Tidak Mengenal Musim
Bukan dikatakan risiko juga, justru sebuah keuntungan bagi pebisnis rongsokan. Bisnis ini dikatakan tidak mengenal musim. Jadi, baik musim penghujan, panas atau apapun itu bisnis Anda tetap akan berjalan lancar atau ada pelanggan yang masuk.
Biasanya perputaran uang serta omset bisa jadi seminggu dua kali, itupun jika bisnis Anda sedang ramai-ramainya. Risiko usaha yang tak kenal dengan musim ini sudah pasti pebisnis jarang mengalami kebangkrutan.
3. Sumber Daya Manusia dengan Perilaku Tidak Baik
Mungkin risiko ini menjadi salah satu kendala bagi Anda yang sedang menjalani usaha rongsokan. Mengingat pekerja yang dipekerjakan memiliki attitude berbeda-beda, tak jarang bertemu dengan mereka yang berperilaku tidak baik.
Sebagai contohnya, pekerja Anda yang seringkali mengambil barang sortiran / rongsokan dengan jumlah sedikit demi sedikit tanpa diketahui atasan. Hal tersebut harus bisa diminimalisir agar tidak terjadi di kemudian hari.
4. Harus Siap Dianggap Sebagai Fakir
Tak dapat dipungkiri sampai saat ini pun masih ada banyak orang yang menganggap serta menyepelekan bisnis rongsokan ini. Seringkali Anda akan dicap sebagai fakir, padahal justru bisnis seperti ini akan menghasilkan penghasilan yang cukup lumayan.
Sebagai pebisnis rongsokan, Anda harus siap akan hal ini. Buktikan kepada mereka jika bisnis seperti ini pun juga bisa sukses dan menghasilkan banyak penghasilan serta hampir menyamai bisnis lain pada umumnya.
Lihat juga:
Jenis Bisnis Rongsokan bagi Pemula
Sebelum menjalani usaha bisnis rongsokan, kenali terlebih dahulu jenis rongsokannya. Jadi, ketika Anda bisa menekuni suatu bisnis tertentu dan mengepul secara khusus dari para pekerja. Biasanya, bisnis seperti ini ada banyak sekali macamnya. Tinggal pilih saja beberapa rekomendasi di bawah ini:
1. Rongsokan Kardus
Salah satu jenis bisnis rongsokan yang biasanya terdapat di daerah Indonesia ialah bisnis rongsokan kardus. Mengingat banyak sekali penggunaan kardus yang biasanya terdapat pada usaha toko kelontong atau bahkan usaha lainnya. Nah, masing-masing barang bekas itu dikumpulkan ke atasan.
Atasan akan bertugas menyortir dan memerhatikan beberapa rongsokan kardusnya, dibantu para pekerjanya. Kemudian kardusnya di timbang dan dilihat berapa beratnya. Namun, biasanya kardus tersebut dilihat terlebih dahulu mana yang bisa didaur ulang dan yang harus dibuang.
2. Rongsokan HP
Kemudian ada lagi rongsokan HP, Anda pasti pernah melihatnya di pasar loakan bukan? Biasanya mereka akan menjual beberapa jenis handphone yang sudah tak terpakai atau bahkan dibuang. Namun, bukan berarti tidak bisa digunakan.
Biasanya bagi pebisnis yang menjalani bisnis rongsokan hp, akan memilih beberapa handphone yang masih bisa digunakan dan tidak rusak sepenuhnya. Alhasil masih bisa dijual dengan harga yang sedikit lebih tinggi. Jika pun rusak, mereka akan memperbaikinya dulu sedikit demi sedikit.
3. Rongsokan Besi
Selanjutnya, ada rongsokan besi yang biasanya ditekuni seseorang untuk mendapatkan pelanggan yang membutuhkan besi bekas dengan harga cukup terjangkau. Dalam pemilihan barang seperti ini juga diperlukan yang namanya penyortiran.
Hal tersebut merupakan salah satu cara bisnis rongsokan yang seringkali tak pernah lepas dari pebisnis rongsokan manapun. Mereka harus mengetahui barang mana yang pantas untuk dijual kembali dan mana yang tidak. Jadi, harus dibuang bila tidak bisa dipakai.
4. Rongsokan Aluminium
Berbeda dengan bisnis rongsokan komputer, ada pula jenis rongsokan yang menjual segala macam barang atau bahkan material aluminium. Biasanya barang seperti ini seringkali dicari atau diincar oleh para tukang atau pekerja yang hendak membuat sebuah peralatan yang terbuat dari aluminium.
Dari segala macam barang berbahan dasar aluminium tersebut, memiliki variasi yang berbeda pula. Anda bisa memilih diantaranya dengan harga yang cukup terjangkau, mengingat hasil bekas atau rongsokan. Namun, kualitasnya masih dianggap bagus dan dapat digunakan kembali.
5. Rongsokan Kaca
Salah satu jenis rongsokan yang biasanya paling banyak dicari ialah rongsokan kaca. Seakan menjadi mata rantai bisnis rongsokan, barang seperti ini lebih banyak diincar karena dikenal bisa di daur ulang kembali.
Tak hanya itu saja, barang rongsokan kaca seperti ini sangat berguna dan bisa dijadikan berbagai macam kerajinan unik. Oleh karena itu, bahan dasar kaca tersebut bisa dijual kembali. Contohnya seperti botol kaca sirup atau bahkan piring.
Simak juga: Keuntungan dan Modal Usaha Warkop
6. Rongsokan Plastik Kresek
Kemudian ada lagi jenis bisnis rongsokan plastik, barang berbahan dasar plastik seperti ini justru paling banyak dicari juga. Biasanya dengan bahan tersebut dapat di daur ulang kembali menjadi beberapa barang unik baik untuk kerajinan tangan atau wadah apapun.
Para pelaku bisnis rongsokan akan meneliti barang-barang tersebut terlebih dahulu sebelum ditimbang. Dikarenakan tidak semua jenis plastik tersebut bisa di daur ulang kembali, jadi harus disortir terlebih dahulu dan diambil yang pantas dijual.